Seorang dokter yang merokok adalah refleksi bahwa dokter tersebut tidak yakin terhadap ilmunya. Padahal dokter tersebut tahu bahwa merokok itu sangat beresiko. Tapi dokter tersebut tetap juga merokok. Kolega saya yang juga dokter mengatakan kalau terjadi hal demikian, dokter tahu bahaya merokok tapi tetap merokok itu menandakan bahwa sang dokter tidak yakin terhadap ilmunya.
Sekarang bayi dalam kandungan dengan methode scanning telah diketahui bayi tersebut apa jenis kelaminya. Tapi tentu orang awam tidak akan mengetahui apa jenis kelamin bayi tersebut sebelum bayi tersebut lahir. Begitulah dengan kemajuan teknologi apa yang tidak diketahui atau apa yang tidak mungkin terjadi di zaman dulu tapi terjadi dizaman sekarang.
Astronomi atau HISAB saat sekarang sudah sangat maju sekali, sehingga bisa menghitung GERHANA MATAHARI dan GERHANA BULAN dalam hitungan MENIT dan DETIK dengan AKURASI 99.99%, masya Allah dan Subhanallah benar benar IQRA' sebagai AYAT PERTAMA yang diturunkan Allah pada Rasulullah Muhammad SAW telah membuktikan bahwa IQRA' bisa berarti BELAJAR bukan hanya BACA.
Sementara awal bulan Ramadhan adalah AKURASInya adalah dalam JAM, bukan seperti GERHANA dalam hitungan MENIT dan DETIK atau dalam kata lain untuk menetukan AWAL BULAN tidak seakurat dalam menentukan GERHANA.
Oleh karena-nya HISAB awal bulan bukanlah hal yang SUKAR untuk ASTRONOMI atau HISAB. Maka jauh jauh hari Muhammadiyah dengan sangat yakin, karena mereka yakin akan ilmu mereka yang telah mengumumkan awal Ramadhan adalah 09 Juli 2013. Muhammadiyah bukan ibarat dokter yang tidak yakin akan ilmunya, tapi Muhammadiyah benar benar telah sangat ta'at akan arti ayat pertama yang telah diturunkan yaitu IQRA'.
Memang ada hadits yang berbunyi, PUASALAH JIKA MELIHAT BULAN dan BERBUKA JIKA MELIHAT BULAN. Keadaan di Indonesia langitnya ber-AWAN, jika tidak melihat BULAN bukan berarti AWAL RAMADHAN belum masuk, tapi lebih pada karena bulan tidak nampak karena tertutup AWAN.
Jika orang AWAM bertingkah demikian yaitu ber-RUKYAT padahal diketahui langit ber-AWAN, anggaplah itu BONUS karena keterbatasan ILMU MEREKA yang AWAM. Apakah melihat atau me-RUKYAT itu hanya boleh diterjemahkan hanya dengan MELIHAT??? Apakah ayat pertama IQRA' hanya diterjemahkan hanya dengan ARTI BACALAH??? itu tergantung dengan pemahaman dengan ILMU masing masing.
Apakah ILMU yang kita MILIKI sekarang HARUS dengan MELIHAT baru YAKIN atau dengan BER-HISAB juga ber-IQRA' yang sesuai dengan Ayat yang pertama diturunkan.