Mohon tunggu...
KOMENTAR
Money

Paham Ekonomi yang Kita Anut Akan Membawa Kebangkrutan Ekonomi Indonesia

5 September 2019   23:21 Diperbarui: 5 September 2019   23:27 46 0
saya berkesempatan untuk ikut kelas matrikulasi program MM  disalah satu perguruan tinggi swasta di jogja  diantaranya di refresh tentang pelajaran teori ekonomi mikro dan makro pelajaran 29 tahun lalu saya terima di bangku S1

dalam renungan saya apapun mazab teori ekonomi  (klasik maupun Modern)  pada prinsipnya memdewakan 2 hal   yaitu mencari keuntungan sebanyak2 nya   dengan menggunakan pendekatan Efektifitas dan Efisiensi

anehnya dalam salah satu diskusi sempat juga di bahas tentang warung vs XXXXMart
saya jadi teringat pengen nulis ini sejak lama yg terbengkalai karena tugas lainnya

waktu kecil  simbah saya mengajari 2 hal tentang kegiatan Ekonomi
1  belilah ditetangga sebelah berpapun harganya    dan jualah dengan keuntungan seminim mungkin jika pembeli adalah tetangga dekatmu
2 Jangan mencari keuntungan sebanyak banyaknya  (murko-Tamak) secukupnya saja dengan jujur menyampaikan informasi produk dan barang jualan mu

 contoh fenomen diatas masih saya jumpai sampai sekarang.   kalo sempat jalan2 di jogja di jalan suryoputran keraton     kalo pagi ada jualan gudeg mbak saring    menunya  nasi yg cukup kenyang, telor, tahu, suwiran daging ayam, krecek   dengan rasa yg cukup istimewa  cuma dihargai 14 ribu  untuk tetangga   untuk yg lain 15 ribu (kalo dihitung pakai kalkulator ekonomi modern bakal error).

beberapa pedagang simbah2 juga melakukan hal yg sama walau dagangannya laris dan habis di jam 10 pagi   tapi tidak ingin menambah omset  dengan alasan  Gantian dengan orang lain dan tidak merebut rejeki orang  ..... intinya adalah mencari keuntungan sewajarnya untuk menambah kadang(teman/saudara) sebanyak banyak nya

Apakah salah mendapati laba sebesar2 nya,  menurut saya kalo tujuannya mencari laba sebesar2 nya  akan mengeksploitasi semua resources dan berpikiran jangka pendek   seharusnya laba sebagai akibat dari kepuasan stake holder. 

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun