Sore ini, aku masih ingat hari dan tanggalnya dengan jelas.  Kamis, 20 Mei 1982.  Sudah dua hari aku menginap di kota Cilacap, di rumah anakku yang nomor enam.  Aku punya tiga orang anak yang merantau di kota kecil itu.  Cilacap  diberkahi dengan sebuah benteng alami bernama Nusakambangan.  Kalau tidak ada pulau angker itu, Cilacap sudah lama hilang dari peta dunia karena tergerus ganasnya gelombang samudera Hindia.Â
KEMBALI KE ARTIKEL