KETIKA jurnalisme dibungkam, media sosial harus bicara. Karena bila jurnalisme bicara tentang kepentingan, media sosial bicara dengan kekinian. Fakta-fakta bisa disetir, di-setting dan diakomodasi untuk kepentingan kelompok tertentu, tapi kicauan di media sosial mampu memunculkan perlawanan. Jurnalisme terikat dengan kepentingan bisnis, tapi media sosial muncul karena tagar-tagaran yang politis.
KEMBALI KE ARTIKEL