Kemampuan tanpa di tunjang dengan kepercayaan diri atas kemapuan tersebut, maka kemampuan itu tidak akan bisa dikeluarkan secara maksimal. Kepada seorang peserta TRAINING NLP Practitioner certification yang kebetulan saya melihat ia memiliki ilmu dan keahlian dan internet marketing, saya tanyakan ?
Ongky : “ Pak Eko, kenapa tidak membuat seminar Internet Marketing ?”
Eko : “Saya ingin buat pak, Cuma masih ragu apakah saya pantas untuk mengajar internet marketing."
Ongky : “ Saya lihat bapak sudah lebih dari bisa untuk bidang internet marketing.”
Eko : “ Tapi masih ada yang lebih hebat dari saya, pak. Jadi, saya tidak Percaya diri untuk membuat seminar tersebut.”
Merasa tidak pantas, tidak layak dan tidak berhak adalah tantangan yang seringkali membelenggu para pembicara yang baru sehingga mereka menjadi tidak percaya diri . Jika anda merasakan, apa yang dirasakan oleh Bapak Eko, maka metafora ini bisa anda renungkan. Kemudian setelah mengetahui limiting belief yang membelanggu pikiran dari pak Eko, saya memberikan sebuah metafora yang menarik mengenai guru.
Ongky : “Pak Eko, menurut bapak, guru mana yang paling berperan dalam perkembangan seorang anak. Apakah guru playgrup, guru TK,guru SD, guru SMA atau dosen s3 ?"
Eko : “Semua punya peran masing-masing dan sama pentingnya.”
Ongky : “Mengapa sama pentingnya ?”
Eko : “ Ya, kalau tanpa adanya guru playgrup dan guru TK maka dosen s3 pun akan kesulitan dalam mengajar.”
Ongky : “Nah, kalau begitu, dalam dunia internet marketing tentunya ada jenjang-jenjang guru. Seperti ada yang guru playgrup atau ada yang dosen s3. Kalau bp Eko sendiri guru dilevel mana ?”
Eko : “Saya pikir, guru SMP atau SMA, pak.”
Ongky : “ Bagus. Kalau begitu bapak siapa saja calon murid bapak ?”
Eko : “ Ya, orang – orang yang pengetahuan tentang internet marketingnya ada di level ‘smp’.atau 'SMA' ”
Ongky : “ Semisalnya setelah ikut kelas bapak, mereka ingin belajar lagi kelevel yang lebih tinggi, apa yang harus bapak lakukan untuk mereka ?”
Eko : “Menyerankan mereka untuk belajar dari guru – guru lain yang levelnya lebih tinggi.”
Amazing, sebulan setelah sesi konsultasi tersebut saya diberikan brosur seminar oleh bapak Eko. Dia sudah berani jualan dan buat seminar Internet marketing. Dan, karena terus melakukan update pengetahuan, saya kiri saat ini Bapak Eko sudah menjadi 'dosen' untuk mengajar S1. So, itulahmanfaat dari TRAINING NLP