Mohon tunggu...
KOMENTAR
Humor Pilihan

Humor | Barbar dan Sahabat

9 Februari 2021   10:31 Diperbarui: 9 Februari 2021   10:48 273 15
Hidup sehat sesungguhnya adalah impian. Impian bagi sebagian besar orang-orang sakit.

"Semoga lekas sembuh," adalah ucapan yang umum terlontar.

Namun tidak semua orang sakit mempunyai impian hidup sehat. Mungkin pernah kiranya mendengar seseorang yang sedang sakit berkata dengan sadar, "Oh mengapa aku tidak mati-mati ya..bosan sudah dengan sakit ini.."

Dan tidak semua orang sehat menyadari bahwa kondisinya adalah impian orang-orang sakit.

Barbar mungkin belum menyadari situasi itu. Maka ketika dia menjenguk seorang sahabat yang didiagnosa tinggal hidup sebentar, dia sempat berkata, "Alangkah beruntungnya kau. Hidup tinggal sebentar. Kau akan merasakan detik-detik maut menjemput. Detik-detik yang dulu selalu kau bicarakan itu. Bagaimana kau akan menceritakannya? Kalau kemudian kau akan mati?"

Sahabatnya diam saja. Karena tidak memungkinkan berbicara. Peralatan medis memenuhi wajahnya. Hanya bola matanya saja yang merespon lemah ocehan Barbar.

Bola matanya menoleh ke arah meja. Alisnya bergerak-gerak lemah. Seperti ingin menunjukkan sesuatu. Barbar segera tanggap. Di meja tergeletak selipat kertas catatan. Segera dijamah. Sebelum mulai membaca, Barbar menoleh ke sahabatnya. Dibalas dengan anggukan pelan kemudian segera memejamkan mata dengan begitu tenang.

Perlahan lipatan kertas dibuka dan dibaca. "Bar..aku akan segera menjemputmu. Agar kau tahu rasanya mati.."

Barbar segera menoleh sang sahabat. Sahabat sudah memejamkan mata.

"Bro..brooo...hayolah bro jangan becanda..jangan main-main.."

Suster jaga masuk. Menyaksikan Barbar menggoncang-goncangkan tubuh pasien.

"Sudahlah Pak..ikhlaskan saja. Jangan digoncangkan begitu. Sudah dua jam dia meninggal.."

"Hah? Sudah dua jam? Tapi...tapi..."

--------------


KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun