Di ruang kamar ini pertengkaran tak terelakkan lagi. Pasalnya secara mengejutkan suamiku membuat pengakuan bahwa ada perempuan lain di hatinya. Bahkan, ia terlanjur dalam mencintai, lalu memohon ijin untuk menikahi pula. Bibirku bergetar, mataku berkaca-kaca. Sejak saat itu kami pisah ranjang. Aku memutuskan untuk sewa apartemen.
KEMBALI KE ARTIKEL