Basah hujan belumlah genap mengeringkan ingatanku. Sore tadi mendung baru saja mengakhiri lawatannya. Berbagai persoalan hidup telah dijabarkan. Mulai dari persiapan mendung menandai ikhtiar. Lalu pergumulan air yang berebut menuruni anak tangga. Semua harus antri, terikat dalam perjanjian waktu.
Termasuk kau.
Yang dari tadi hanya bercakap-cakap dengan butiran air. Mengapa kau siksa daun menahan butiran air?
KEMBALI KE ARTIKEL