Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Puisi | Pesawat Kertas di Awan

31 Januari 2020   17:59 Diperbarui: 1 Februari 2020   06:48 383 16
Masa kecilku selalu meracik imajinasi menjadi santapan berkesan. Kami bersantap dengan menjulurkan jabat tangan perkenalan. Apa kau masih ingat dengan malu-malu mengucap nama sendiri? Kupikir, tak ada yang dibanggakan selain punya teman bermain. Seperti mentari yang mengintip di sela-sela awan, ia mengajakku bermain petak umpet. Lalu, kulipat-lipat kertas menjadi pesawat yang menembus awan. "Mentari!!, kena kau." aku senang menemukan mentari dari persembunyiannya. Aku selalu menang dalam permainan itu. 

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun