alis matamu pun menjadi basah. Mungkin kau masih
ingat saat cincin yang hinggap di jemarimu,
kita berikrar jika hujan merawat bumi tetaplah
menjadi rindu yang turun dari langit.
Aku mengenalmu lewat musim yang tak
kunjung berhenti, seperti perkawinan kita
yang tak pernah mengandung bayi.
Kuharap tak ada sungai dalam kelopak matamu,
sebab hujan dan pelangi menjadi
pilihan penyair.