Sejak anak kita sudah besar, aku ingin menjaga api cinta. Semoga kau tak salah lihat bahwa itu bukan lilin, atau unggun yang berkecamuk. Tetapi, yang meleleh itu memang air mataku. Sedangkan abu pembakaran unggun itu ubanku. Sengaja aku berkarib dengan mentari. Supaya aku bisa memandang pipimu, karena masih membekas ciuman pertama dariku. Maka, kini keningku mulai bergaris. Sepadu dengan garis kehidupan.
KEMBALI KE ARTIKEL