Saya ingin menuliskan secara gado gado sejumlah fakta dan unek2 mengenai dunia pengobatan, bukan saja mengenai conventional medicine (yang juga dikenal sebagai modern medicine, orthodox, allopathic, main-stream, dll), tetapi juga alternative medicine (sebagai kumpulan sejumlah non-conventional medicine), dan bisa menjadi bahan diskusi forum kita, atau paling tidak untuk memberi pandangan dari sudut lain mengenai dunia yang satu ini. Sengaja saya tulis dengan cara provokasi agar bisa mengajak kita berfikir lebih kritis.
Perkembangan dunia pengobatan modern sekarang secara subjective dapat dikatakan stagnant. Berikut sejumlah fakta2 dan symptom yang ada:
Penyakit Cancer, HIV dan Hepatitis [sebagai contoh] belum dapat diobati, terlepas dari fakta bahwa dalam 20 tahun terakhir, dunia penelitian telah menghabiskan ratusan Billion USD (Billion, bukan million) untuk mendapatkan obat bagi penyakit ini. Mengapa? Kemungkinan terbesar adalah para peneliti ini mencari jawabnya pada ruang yang salah. Orang Betawi bilang: sampe lebaran monyet loe kagak dapet dah…. . Sementara itu banyak orang dengan penyakit cancer, HIV dan lainnya sembuh dengan cara alternative medicine atau malahan tanpa medicine.
Pengobatan modern “mendewakan” sejumlah penyakit antara lain cancer, penyakit jantung, stroke, hepatitis, HIV, Flu Burung, dimana ada jutaan jenis penyakit lain didunia ini, dan cukup atau lebih mematikan. Mengapa? Ada beberapa hal yang terjadi. Pertama, sejumlah penyakit diatas tadi ternyata diderita oleh mayoritas orang yang berpenghasilan cukup [karena kaya,makan banyak, tetapi tidak mengerti mengenai nutrisi, jadinya sakit], contoh penyakit jantung, stroke, hepatitis dan cancer. Untuk HIV dan Flu Burung, ini digandrungi karena potensi jumlah penderita akan sangat besar sekali. Terus, apa hubungannya? Wah, bung, ini business besar. Obat Cholesterol dari Pfeiser saja, dengan 3 jenis obat menghasilkan uang USD 4 Billion. Bung ini Billion ya, nolnya 9 mas….. Dia menjadi business besar karena pasien dengan kemampuan cukup dapat membayar pelayanan yang mahal dan obat yang mahal. Saya perjelas lagi, pabrik obat Pfizer merupakan perusahaan terkaya didunia menurut 500 Fortune company dan tahun lalu sebagai contoh dia untung bersih sebesar 7,8 Billion USD. Penyakit penyakit ini menjadi “High Profile Disease” (bahasa melayunya, penyakit orang kaya).
Bandingkan dengan orang di Rwanda yang meninggal karena malnutrisi, yang persentasenya sangat menakutkan, lebih dari 5% dari populasi (dibandingkan dengan yang meninggal karena cancer sebesar 0,2%), namun tidak diberikan obatnya. Mengapa? Karena penyakit ini terjadi karena kekurangan makan. Ini penyakit orang miskin……. Secara business tidak pernah akan menguntungkan. Penyakit lain yang merupakan akibat kekurangan gizi dan lingkungan tidak sehat, tidak pernah akan mendapatkan perhatian karena ini penyakit orang miskin….. Sorry Bo… ente kere… Loe mau kudisan, gatel gatel, TBC, borokan, congekan, excema dan sebagainya, pergi ke puskesmas sono no…. Boss, this is the truth and I am not exaggerating.