Menggampar-gampar muka
Angin yang tak lagi ramah
Menusuk-nusuk pori
Angin yang tak lagi ramah
Mengoyak air mata
Angin ...
Membawa tangis
Membawa duka
Mengabarkan berita
tentang hancurnya asa
Seorang sahabat yang memendam rasa
Angin ....
Sesore ini
masih saja mengabarkan
Langitnya pudar
Tak lagi bersinar
kelam, keruh...
memendam keduakaan
keputus asaan berteman penyesalan
kau meneteskan air mata
Aku mendengar dari suaranya
lewat angin yang mengabarkan
deru hatimu semakin pilu
tawamu yang makin bisu
Tapi ini momentum
Untuk kau berkaca
Pada sebauh cara
yang kau pancingkan padanya...
Tentu Kau tahu
Tuhan punya cara...
Memilihkan yang terbaik
dari yang ada
Siapkan umpan hatimu
Sambitkan tepat pada waktunya..
untuk: DSD,