Mohon tunggu...
KOMENTAR
Nature

Sepeda Sebagai Alat Transportasi Sehari-hari? Mungkin kalau........

20 Juli 2011   08:47 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:32 701 0
Bike to work !!! Semboyan yang hampir mustahil dilaksanakan di negeri kita saat ini.

Mengapa saya katakan mustahil? Emangnya mau nyampe kantor keringatan sampai baju basah. Lagian siapa yang mau kalau harus bersaing jalan dengan pengendara motor dan mobil yang kian semrawut dengan jarak yang membahayakan jiwa. Bukan hanya bersaing jalan, para biker juga disuguhi asap knalpot yang aduhai lezatnya. Ada juga bike to work ujung-ujungnya bukannya sehat karena olahraga, eh malah nambah stres di jalan dan mempercepat kematian akibat penyakit-penyakit akibat polusi udara.

Lalu kenapa ya di negara-negara maju seperti Amerika, Belanda, Denmark dll sepeda malah menjadi alat transportasi favorit tak hanya untuk bekerja tetapi juga untuk transportasi sehari-hari?

Saya akan menceritakan kesan pribadi saya sebagai orang yang pernah merasakan kehidupan di negeri Belanda (lebih tepatnya Rotterdam) dan menjadikan sepeda sebagai alat transportasi sehari-hari.

Murah dan sehat: Kemana-mana ga perlu bayar ongkos. Cukup gowes 15 menit, nyampe kampus. Gowes setengah jam nyampe pusat perbelanjaan. Gowes 1.5-2 jam nyampe kota Delft. Gratis asal kuat aja, plus badan jadi bugar karena olahraga setiap harinya. Banyak juga mereka yang menggunakan mobil di Belanda. Tetapi faktor mahalnya:  pajak kendaraan, tarif parkir, harga bahan bakar, juga sulitnya mendapatkan SIM, membuat banyak orang lebih memilih untuk menggunakan sepeda atau  pun kendaraan umum yang nyaman, tepat waktu, dan harga terjangkau.

Ga keringetan: Sebagian besar cuaca di Belanda adalah dingin bagi orang Indonesia. Panas tubuh karena mendayung sepeda ternetralkan dengan sejuk/dinginnya udara. Kalau musim panas? musim yang benar-benar panas selama 2 bulan inilah yang bisa membuat kita berkeringat. Tetapi tenang saja, di pinggiran jalan banyak pohon yang meneduhkan perjalanan kita sehingga selama musim panas pun saya tidak merasakan adanya masalah. Orang Belanda sendiri bila musim panas maka banyak yang bertelanjang dada (bagi yang pria) atau memakai bikini (bagi wanita atau bagi pria yang kurang normal) sehingga mengurangi gerahnya udara. But that's not an option for me hehe...

Ga ruwet: Di Belanda sepeda memiliki jalur tersendiri, kayak jalur busway. Tidak ada kendaraan besar atau pun pejalan kaki yang boleh menggunakan jalur tersebut. Untuk pejalan kaki tenang saja, mereka juga memiliki trotoar yang rapi dan bersih untuk kenyamanan berjalan. So bisa dibayangkan betapa eksklusif nya para biker yang tak perlu khawatir tertabrak atau pun bersenggolan dengan kendaraan cepat lainnya.

Pemandangan yang indah: Rapi dan bersihnya jalan, tata kota yang baik, banyaknya taman, indahnya danau dan sungai, eksotisnya jembatan, membuat bersepeda menjadi salah satu cara untuk melepas penat. Benar-benar hiburan yang praktis bukan.

Begitulah pengalaman saya bersepeda di salah satu negara maju di Eropa.

Jangan patah semangat kawan untuk bersepeda di negeri Indonesia tercinta ini. Pasti ada cara agar nantinya bersepeda dapat menjadi alat transportasi utama kita yang menyenangkan. Beberapa ide yang ada di benak saya merupakan cara-cara yang sangat ekstrim untuk mencapai tujuan tersebut. Harus melibatkan pemerintah dan juga kerjasama segenap warga negara. Begini ide saya ........

Langkah pertama yang harus ditempuh adalah, PERBAIKI TRANSPORTASI MASAL. Transportasi masal WAJIB dibuat senyaman dan serapi mungkin. Transportasi umum harus menjadi sarana yang membantu dan disukai masyarakat. No more angkot dan kopaja/metromini, they are sucks because mereka berhenti sembarangan, suka ngetem, ugal-ugalan, panas, lama, unpredictable time, kumuh, asapnya bikin meriang.

Langkah berikutnya adalah PERMAHAL HARGA PENGGUNAAN KENDARAAN PRIBADI. Masyarakat harus didorong untuk menggunakan transportasi masal (kan sudah nyaman ceritanya). Permahal pajak kendaraan. Jangan beri subsidi premium. Tarik tarif parkir secara profesional. Dengan demikian uang negara kita akan semakin banyak dan dapat digunakan untuk kepentingan-kepentingan lainnya (dengan catatan kalau ga dikorupsi ya).

Dua langkah yang saya sebutkan di atas akan berefek penurunan drastis jumlah kendaraan di jalanan. Jalanan akan menjadi lebih sepi dan lengang kecuali untuk transportasi masal. Ditambah dengan JALUR KHUSUS SEPEDA maka akan semakin nyamanlah perjalanan dengan bersepeda ini.

Jalanan sudah sepi, tidak ruwet dan carut marut, jalur sepeda sudah ada, nah tak lupa untuk mengatasi masalah panasnya udara, TANAM POHON BESAR DAN RINDANG DI SEMUA PINGGIR JALAN. Setiap 5-10 meter jalan harus ditanami pohon, termasuk di pinggir jalan rumah-rumah warga. Hal ini akan menyejukkan jalan dan meneduhkan perjalanan kita sehingga panasnya udara akan berkurang drastis. Bersepeda pun akan semakin nyaman.

Begitulah sebagian tips dan trik ala Om Peace yang dapat mengurangi: polusi udara, macet, carut marut lalu lintas; mempermurah transportasi, memperkaya negara, mempersehat lingkungan, fisik serta pikiran.

Pastinya para kompasianer punya ide-ide yang lebih jitu, matang, efektif dan efisien. Boleh dong di share sama kita-kita. Dan yang lebih penting lagi, semoga ide-ide ini dapat terwujudkan sehingga terciptalah negeri yang semakin PEACE luar dalam.

SALAM PEACE

by: OM PEACE

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun