Kita semua sudah tahu, mayoritas keseharian kita berjalan dengan bayang-bayang paradigma dan tolak ukur standar masyarakat pada umumnya. Usia sekian seharusnya sudah menikah, punya anak, punya rumah sendiri, blablabla yang sebetulnya sampai mati pun never-ending-questions itu nggak akan habis.
KEMBALI KE ARTIKEL