Angin malam kini telah meninggalkan pagi, menyisakan sedikit embun yang masih menyejukan relung jiwaku. Lihatlah matahari menoleh malu-malu menandakan sebentar lagi mulai menyinari seisi dunia. Keluarga ayampun telah lama bangun dari tidurnya dan langsung mengais rejeki. Sebenarnya sang jantan sedari fajar telah mengajak seisi rumah ini untuk meninggalkan tidur lelap mereka, namun hanya sedikit saja yang mau mengindahkan kokokannya. Hanya aku, anak laki-lakiku dan istrinya yang mau mengikuti tahtah itu. Sedangkan ketiga cucuku masih tertidur lelap.
KEMBALI KE ARTIKEL