Siapa yang tidak tahu JKT48. sebuah girlband dengan konsep sebagai Sister dari AKB48 yang berasal dari Jepang. Yang dimaksud dengan Sister disini secara sederhana merupakan kembaran AKB48, dimana konsep, gaya dan aliran mengikuti AKB48. Fans-fansnya sendiri di Indonesia tersebar di banyak tempat. Di Surabaya sendiri dapat dikatakan proaktif. Mungkin saya simpulkan setelah saya melihat sendiri acara launching CD terbaru mereka yang berjudul "Fortune Cookie in Love - Fortune Cookie Yang Mencinta" di Mal Grand City di Surabaya
Sebenarnya niat awal berkunjung ke mall Grand City di Surabaya, bukan untuk mengikuti direct selling JKT48. Niat awal sebenarnya adalah untuk ke kamar mandi dan menunaikan solat dhuhur soalnya mumpung lewat grand city, sekalian ingin tahu yang namanya grand city mall. Setelah masuk, mumpung ada supermarketnya sekalian belanja untuk kebutuhan di kos. Tapi namanya juga kebetulan ternyata pada saat itu ada event launching CD "Fortune Cookie in Love - Fortune Cookie Yang Mencinta" JKT48 bersama Jeje Radio.
Cerita berawal setelah dari kamar mandi dan menuju ke mushola mal Grand City. Dekat mushola itu terlihat sekumpulan orang berkerumun di pagar kaca melihat ke panggung utama yg ada di lantai satu. Awalnya saya menghiraukan, karena kemungkinan biasanya di mall mengadakan sebuah pertunjukan, bazar, atau performance tertentu untuk memperingati event tertentu. Setelah solat saya tanyakan ke salah satu orang yang berkerumun. Tak Tahunya ternyata ada acara launcing CD terbaru JKT48.
Ternyata acara launching CD terbaru girl band yang bergaya jepang ini molor. Menurut salah satu orang di kerumunan, acara di jadwal mulai pukul 12.00, dan waktu itu waktu sudah menunjukkan pukul 12 lebih.. Pada saat itu tidak terlihat tanda-tanda acara akan dimulai dan kemungkinan masih lama. Akhirnya saya dan teman saya memutuskan untuk pergi ke hero untuk belanja, sementara orang-orang yang menunggu baik di lantai satu yang sambil duduk mengelilingi panggung dan di lantai atas sambil mengelilingi pagar kaca masih menunggu disana dengan tenang tanpa terlihat ingin meninggalkan tempat mereka duduk.
Ternyata benar baru setelah belanja, acara baru dimulai. Dan ternyata tidak seperti yang saya bayangkan, saya kira para personil JKT48 akan melakukan semacam demo untuk mempromosikan lagu cd terbarunya, ternyata hanya semacam orasi yang dibawakan oleh 3 personil JKT48. Dan setelah itu penjualan CD baru dimulai, dimana beberapa orang yang telah mengantri di bawah akan digilir ke lantai atas untuk membeli CD tersebut. Betapa lama sekali, apalagi bagi orang-orang yang antriannya di belakang yang kebanyakan antrian ini didominasi kaum pria dan anak muda.
Penuh Perjuangan
Untuk mendapatkan antrian awal-awal ternyata harus berkorban lebih. Mereka rela datang pagi-pagi. Seorang fans yang bernama Rena Salsabila Dwiyanti rela datang pagi-pagi jam 8. Tak hanya itu dia harus jauh-jauh datang dari Porong diantar kakaknya. Namanya juga ingin bertemu idola dan mendapatkan karya terbaru dari sang idola, apapun akan dilakukan walaupun harus menunggu dengan sabar dan lebih lama lagi karena acaranya ternyata molor.
Tidak tahu
Satu hal yang lagi yang membuat saya terkejut. Ketika saya Tanya apa aja isi cd tersebut, Ia menjawab tidak tahu. Siswi kelas SMPN1 Gempol ini tidak tahu menahu isi CD yang berharga Rp80000 itu, kecuali beberapa marchindise yang ia dapat. Mungkin bagi saya dan teman saya hal ini terasa aneh, karena kita membayar sesuatu yang kita sendiri tidak tahu apa isinya, apalgi cd itu seharga Rp80000 yang mungkin bagi kami anak kos sangatlah berharga nilainya. Apalagi harus mengorbankan tenaga untuk jauh-jauh datang dari Porong dan yang paling penting mengorbankan waktu dimana dia harus berangkat pagi-pagi utnuk mendapatkan antrian awal-awal, dan harus mengantri berjam-jam serta ditambah dengan waktu molornya acara tersebut. Saya tidak bisa membayangkan bagi mereka yang antriannya di belakang-belakang. Sebuah pengorbanan yang sangat besar untuk sesuatu yang belum diketahui pasti. Mungkin itulah yang namanya pengorbanan untuk sang idola yaitu untuk membeli sebuah karya dan sekaligus bertemu walaupun hanya sekedar Tos.
Tidak sebanding
Pengorbanan yang dilakukan oleh Rena sebenarnya sudah benar tetapi kurang tepat. Sebenarnya yang dilakukannya sudah benar, seperti berangkat pagi-pagi untuk mendapatkan antrian awal-awal karena kalau datang terlambat sedikit saja mendapat bagian lebih panjang dan kemungkinan waktu menunggu dan mengantri akan lebih singkat waktu menunggu. Namun satu hal yang tidak diperhatikan, yaitu memikirkan seberapa besar keuntungan sesuatu yang didapat dengan mengikuti acara ini. Uang 80000 dan pengorbanan waktu yang lama dan tenaga untuk berangkat dari tempat yang jauh dari lokasi, karena sudah berbeda kota merupakan pengorbanan yang tidak sedikit. Namun ternyata tidak tahu apa saja yang di dapat, dari mengikuti kegiatan ini. Yang paling dasar adalah apa isi dari CD tersebut. Hal ini saja tidak ia ketahui.apalgi hal-hal seperti apakah akan mendapatkan tanda tangan, atau melihat demo dari JKT48 atau keuntungan-keuntungan lain yang tidak di dapat dari hanya membeli di took-toko di hari biasa.
Menurut saya hal-hal seperti ini sebetulnya hal-hal ini harus kita perhatikan walaupun itu berurusan dengan suatu minat dan idola kita. Yang saya lihat malah sebuah sikap berlebihan atau malah fanatisme yang membuat orang langsung bertindak tanpa berpikir dahulu terhadap idola mereka. Yang saya takutkan malah apakah hal-hal seperti ini dialami hamper seluruh fans-fans artis apalagi fans boyband dan girlband yang sedang menjamur. Sebut saja kasus terlukanya salah satu fans coboy junior dalam premier film mereka yang dihadiri oleh personel Coboy Junior. Suatu sikap fanatisme yang bahkan mengakibatkan hilangnya rasa mawas diri dan malah merusak diri. Hal-hal inilah yang harus kita hindari, apalagi di era menjamurnya boyband dan girlband yang menyedot banyak perhatian dan berhasil mengambil hati banyak orang untuk menjadi fansnya.
Mungkin rasa mawas diri dan mengedepankan logika dan akal, atau lebih tepatnya berpikir dahulu sebelum bertindak agaknya dapat membentengi kita dari kejadian-kejadian yang kita anggap menyenangkan malah berakir merusak diri sendiri.