Temaram lampu didalam kamar juga dua puisi kelam di depan terpasang kusut didepan mawar yang telah layu. Bunga itu untukmu, sebuah jawaban saat kau bertanya apa kau cinta. Seharsunya malam itu sepurna. Seirama dengan permainan piano dan tepuk tangan pengunjung. Tapi akhir yang pahit begitu cepat, secepat bayanganmu mengoyak semua hatimu.