Karena semua masalah negara kita Indonesia Raya selalu berawalan dengan agama. Kalau presiden tidak memprioritaskan diri ke agama, melainkan ke negara (seperti seharusnya tugas presiden), negara Indonesia Raya akan lebih produktif dan efisien.
Kalau presiden tidak mengutamakan agama dalam kepentingan politiknya, dia tidak akan berbaur maupun terpengaruh oleh politik yang berbau agama.
Dengan berkurangnya pengaruh agama di kehidupan masyarakat, rasa nasionalis pun akan meningkat. Apabila rasa nasionalis meningkat, saat itulah terwujudnya Bhineka tunggal ika.