Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Budaya "Kata-nya" Indonesia

15 September 2010   08:55 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:14 204 0
Pernah ngga sih perhatiin kebanyakan atau mungkin hampir semua orang Indonesia selalu bilang "katanya..."

"katanya lu punya duit....?"

"katanya lu bisa bahasa inggris....?"

"katanya lu lulusan Amrik....?

"katanya gayus korupsi cuman 20 m lagi...."

"katanya sih suharto ga korupsi banyak2 banget waktu jadi presiden...."

"katanya indonesia dulunya mau jadi negara islam...."

"katanya sih sukarno emang punya istri banyak banget...."

"yah katanya sih begitu....ga tahu dehhhh...."

"lho itu kan katanya si A, kok nyalahin gua....."

Budaya kita sebagai orang Indonesia selalu dikelilingi oleh yg namanya "Kata-nya". Apa kita tidak pernah membaca buku????? Kenapa kita harus selalu gampang percaya kata orang lain? Apa kita ini bangsa yang pemalas sehingga satu buku pun tidak mau dibaca. Dimana kredibilitas kita sebagai seseorang kalau sumber info yang ada di otak kita semua hanya dari sekedar "kata-nya"?

Tidak heran kalau kita gampang di adu domba, sehingga mau mukul orang karena gampang dipanas2in setelah dengar "kata-nya" seperti "kata-nya sih dia ngata2in lu kemarin..." "katanya sih dia ga suka orang islam..." dll.

Sudah waktunya kita lebih sering membaca buku...Karena dari banyaknya buku yang kita baca, pikiran kita jadi lebih kritis, jadi kita tidak gampang percaya kata orang yang awalnya "kata-nya". kita juga harus hentikan budaya "kata-nya"...Mari kita mulai kebiasaan baru yang akhirnya menjadi budaya kita...

"Menurut buku ini...."

"Yang saya baca dari buku ini...."

"Yang saya baca dari artikel ini dikompas begini begini....namun kenapa bisa begitu ya?"

"Saya baca di detik.com katanya FPI pukul pendeta, kenapa begitu ya? apa ada agama yang membolehkan kekerasan?"

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun