Bahasa Hindi identik dengan bahasa India. Jadi keingat pelajaran pengetahuan umum saat sekolah SMP-SMA. India bagian tengah hingga utara memang menggunakan bahasa Hindi sebagai bahasa persatuan etnik dan resmi di pusat administrasi dan pemerintahan bersanding dengan bahasa Inggris sebagai bahasa formalnya. Sesama aparatur negara bicara gunakan bahasa Hindi sementara saat melayani orang dari luar (kantor) mereka pakai bahasa Inggris. Kapan bahasa etnis masing-masing (selain Hindi) dipakai? Ya saat mereka pulang ke rumah atau jumpa orang se-etnis di jalan.
Tapi rupanya tak semua orang India bisa bahasa Hindi. Orang India bagian selatan tak bisa bahasa Hindi. Wilayah India bagian selatan di antaranya Indarpradesh, Kerala (Calcuta) dan Tamil Nandu (Madras) tempat di mana detik ini aku melamun. Mereka bukan tak mampu berbahasa Hindi karena sulit menguasai melainkan sengaja tak mau pelajari. Mereka menolak belajar bahasa Hindi dengan alasan (merasa) mending kuasai bahasa Inggris. Dalam pergaulan sehari-hari mereka pakai bahasa etnik Tamil. Jadi bila aparatur negara dari wilayah selatan bertemu rapat atau kunjungan kerja di pusat (tengah dan utara) mereka tak pernah berbahasa Hindi melainkan berbahasa Inggris. Sesuatu hal yang diapresiasi tidak bagus oleh orang India bagian Tengah dan Utara. Dampaknya panjang membuat tidak ada politisi dari selatan laku mendapat suara dan berkuasa di tingkat nasional. Tapi uniknya juga pimpinan kantor pemerintah di India bagian selatan punya gertakan marah yang menakutkan bagi aparaturnya yang bersalah: mutasi ke wilayah tengah atau utara! Kedengerannya seperti ancaman menakutkan.