Mohon tunggu...
KOMENTAR
Humor

[Parodi] Penyakit Kronis Menimpa Pejabat Kita

28 Desember 2011   13:02 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:39 343 2
Bersepeda keliling kampung, ditemani udara yang segar, terasa nikmat.  Angin sepoi sepoi yang membawa aroma rerumputan yang basah bekas diguyur hujan, menambah romantis suasana sore itu. Sepeda 'onthel' tua (mungkin lebih tua dari punya Pak Bain yang tinggal di 'Poentjak Goenoeng') yang dipakai Paijo, merupakan barang warisan dari kakeknya.

Satu setengah tahun tinggal di Ibukota, ternyata tidak mengurangi kegesitannya dalam mengemudikan sepeda. Jalan tanah yang dikala panas penuh debu, sore ini berubah licin akibat hujan. Namun dengan keahliannya, Paijo sampai juga di tanah lapang dekat balai desa.

Panggung ukuran sedang tampak berdiri di sisi kiri lapangan. Rencananya beberapa hari lagi akan diadakan pertunjukan kesenian dan pagelaran wayang semalam suntuk dalam rangka menyambut pergantian tahun.

Melihat panggung itu, pikiran Paijo melayang jauh kebelakang. Kira kira 2 tahun yang lalu, disana juga berdiri panggung seperti saat ini. Dengan diiringi musik dangdut, beberapa orang pria tampak bergantian berpidato dan meneriakkan yel yel yang disambut penduduk dengan teriakan yang sama.

Selama 2 minggu, hampir setiap hari ada kejadian serupa. "Orang orang kota" silih berganti berdatangan ke desa ini untuk berpidato, berjanji akan membangun desa, memperbaiki jalan, membangun irigasi dan lain lain. Penduduk tampak bahagia karena di setiap kedatangannya "orang kota" tersebut selalu memberikan bantuan berupa KAOS bergambar, beras, cangkul untuk petani dan bahkan buku untuk anak anak yang masih sekolah.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun