Tunggu dulu.... Hitam adalah warna, abu-abu juga warna. Sementara itu, apakah kelabu juga warna? Oh, tidak. Kelabu bukanlah sebuah warna, melainkan lebih tepat dianggap sebagai "kondisi" yang (mungkin) menggambarkan kesuraman dan kesedihan.
Nah, di sinilah letak permasalahannya. Kadang kala kita salah membandingkan satu hal dengan hal lainnya. Dua hal yang (jauh) berbeda, tetapi kita anggap "sama". Dengan demikian, muncullah bias, kerancuan, dan ambiguitas. Kita sering menganggap banyak hal sebagai suatu hal yang dapat dianggap sama. Hidup menjadi tempatnya salah paham, salah kaprah, dan salah-menyalahkan.
Saya sedang tak mencoba memperbaiki kesalahan-kesalahan itu karena bukan kapasitas saya. Saya hanya mencoba memotret kehidupan dengan lensa kamera mata saya. Contoh terakhir yang saya baca adalah mengenai "penyamaan" kasus Corby dan Satinah. Mereka adalah dua orang yang berbeda dengan dua kasus yang berbeda pula. Bebasnya Corby "harus" diikuti oleh bebasnya Satinah. Pemerintah Australia yang membela Corby sebagai warga negara mereka "harus" diikuti oleh pemerintah Indonesia untuk membela Satinah sebagai warga negara ini.
Kedua kasus ini (Corby dan Satinah) akhirnya berujung pada kemenangan masing-masing negara asal mereka. Tapi, bagi saya ini lebih berupa kemenangan kemanusiaan di atas kebendaan.