Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

FB dan BB

12 Agustus 2010   07:42 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:06 481 0
Pingin tau kabar terupdate dari orang-orang yang kita kenal. Itulah kenapa FB sangat digandrungi. Bukankah pada dasarnya itulah tujuan dasar dari jejaring sosial? Agar kita selalu keep-in-touch dengan cara pasif. Kita bisa tau kabarnya, apa yang terjadi, di mana dia, bagaimana perasaannya, dan lain sebagainya dengan membaca statusnya dan informasi lain yang disajikan langsung oleh sumbernya. Nggak usah nelpon atau sms temen kita satu per satu atau ikut bergabung dengan gossip girl.

Keinginan berbagi. Sisi lain, kita juga sangat ingin berbagi dengan teman kita, semua teman kita, tentang perasaan, aktifitas, status pacaran, ngajakin ke acara, dsb. Kalau ada temen yang kita pengen agar dia nggak tahu apa yang mau kita SHARE, kan tinggal pasang FILTER aja sebelum share. Begitu hebatnya FB.

Memperluas jaringan. Namanya juga jejaring, eh bisa-bisa kita nambah temen dengan berteman (nge-add) temen dari temen kita yang punya interest yang sama, yang sama-sama komen status temen atau foto temen. Ada juga yang nambah jaringan pertemanan untuk memperluas jaringan produk yang dijual.

Karena temen-temen kita banyak yang menggunakan FB setiap waktu dengan BB atau smartphone lainnya, biar dapat informasi secara cepat seharusnya kita juga punya. Terus akan timpal-timpalan terus dengan teman kita yang jauh di sana, berkat device yang bernama: BB. Tentu saja sangat menyenangkan di saat tidur-tiduran di kamar, atau sedang menunggu seseorang, atau sedang nggak pingin bicara dengan siapapun.

Sadar nggak sih sebenarnya kita nggak sebutuh itu dengan FB dan BB. Gua nggak pakai BB. Dan gua nggak bakal merasa lebih-baik-mati-saja kalau nggak melirik FB. Ada juga teman saya yang sangat wise dalam menggunakan BB-nya (jempol dah!), saat kumpul-kumpul ya BB biar aja di dalam tas, yang penting menikmati kumpul-kumpul dan ngobrol dengan teman-teman. Salut! Balik lagi ke kita sih, kita mau memperlakukan teknologi FB dan BB itu sebagai media atau sebagai berhala?

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun