Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Tua dan Muda: Benarkah Nggak Bisa Akur?

13 Agustus 2010   03:28 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:05 107 0
Sering nggak sih kita merasa "nggak nyambung banget" sama orang tua kita atau mungkin orang-orang yang generasi-nya di atas kita. Atau malah merasa lebih suka bergabung dengan yang lebih tua karena mereka lebih bijaksana? (berarti Anda punya kemampuan komunikasi yang baik).

Coba simak beberapa contoh berikut (ini hanya sekedar contoh loh):

Case I

Kita berpikir: ga efektif banget sih, gini niiiih cara yang lebih efektif! Kita kasih tau deh, lalu kita malah di-respon: tau apa sih lu masih anak ingusan. Bete kan? Padahal dah dikasih tau yang bener (maksud kita yang efektif), teteuuuup aja ngeyel dengan cara lama mentang-mentang udah tua.

Case II

Jaman udah beda, mungkin dulu pacaran itu harus ditemenin orang tua segala, nggak lama-lama pacaran tapi langsung nikah. Bete banget deh ditanya kapan menikah terus? Memangnya nikah gampang, gimana karir gua kalau udah nikah, masa jadi ngurus anak dsb. Memang sih kita tau, ortu pengen cepet-cepet melihat kita "berbahagia", lha tapi kalau ternyata menikah terlalu dini bukan membuat kita bahagia, gimana coba?

Case III

Untuk ngebahas masalah aja harus berbelit-belit, kenapa sih nggak langsung to the point ke inti masalahnya, terus gimana baiknya. Nggak usah pake ngomong panjang dulu tentang ini itu.

Hmmm... mungkin banyak lagi kesebelan kita sama generasi-generasi tua. Lantas, apa kita pikir mereka nggak sebel sama kita? Terus siapa yang salah sebenernya? Kita yang muda atau mereka yang tua? Dari sisi kita bilangnya: salah yang tua nggak mengikuti perkembangan jaman dan nggak praktis, dari sisi mereka bilangnya: salah yang muda nggak tau sopan santun dan sok tau. Sering terjadi kan?

Teman-teman muda, ini hanya ide yang sempat terlintas di pikiran saya, dalam kenyataannya saya juga belum bisa 100% switch how to communicate with older people, namun saya akan bergerak ke arah itu: berkomunikasi dengan baik kepada generasi tua.

Sedikit tips siapa tau mau dicoba:

1. Mencoba berperan menjadi anak TK

Saat kita mau ngomong sama orang tua, coba tempatkan diri kita sebagai ANAK TK dan orang tua sebagai SEUMURAN KITA. Ambil contoh case I. Kita (peran sebagai anak TK) mau kasih tau cara yang efektif kepada orang tua (peran seumuran kita). Dengan berperan begitu kira-kira pantes nggak kita bilang: udah dikasih tau yang bener masih aja ngeyel? Pasti dong, kita punya cara yang LEBIH pantas untuk mengatakannya.

2. Mencoba berperan sebagai SPG

Rebut hati mereka dan mereka akan mendengarkan kita. Dengarkan terlebih dahulu (memang takes time, dan sering rasanya nggak sabar), kenapa nggak nikmati saja, anggap saja sedang menonton film secara LIFE, lalu baru tanggapi. Kalau memang situasi mendesak, nggak ada salahnya kita langsung cut dan menanyakan langsung inti pembicaraan (tetep sopan). Ibaratnya, kadang kita sering membeli barang bukan karena kita benar-benar butuh, tetapi karena merasa terkesan sama penjualnya yang sangat menghargai dan peduli pada kita (datanglah ke Body Shop counter untuk merasakannya). Bisa jadi orang tua akan "membeli" (mendengar) saran kita, padahal dalam hatinya masih ragu apakah itu betul-betul saran yang lebih baik, tetapi karena attitude kita yang baik orang tua pun menjadi berani mencoba yang kita sarankan.

Bila ada tips lain, ditunggu... Boleh juga masukan dari yang lebih tua  :)

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun