Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen

Ibu dan Labu Kukus

30 September 2022   17:22 Diperbarui: 30 September 2022   17:26 711 6
"Dis, mau nggak? Dapat dari teman Mbak, nih." Sebuah tangan tersodor ke arahku yang sedang fokus melihat layar komputer. Di ruangan ini hanya tersisa beberapa pekerja yang harus melakukan pekerjaan ekstra di luar jam kerja, alias lembur.

"Apa itu, Mbak?" tanyaku antusias, mengalihkan pandangan dari layar ke arah Mbak Nuri, salah satu rekan kerja di perusahaan tempat aku kerja saat ini.

"Labu kukus, Dis. Mau gak?"

Deg.

Sekelebat memori lampau yang mati-matian aku kubur tiba-tiba memenuhi kepalaku. Pusing. Rasa antusias yang kurasakan beberapa detik lalu mendadak sirna. Aku sedikit menjauhkan tubuh dari Mbak Nuri.

Mbak Nuri langsung menghampiri sesaat setelah menyadari keadaanku yang terlihat seperti dikejutkan oleh sengatan listrik, "Dis! Kamu nggak apa-apa?"

"Ng... Nggak apa-apa, Mbak... Kayaknya badanku kurang enak gara-gara kerjaan." Aku mengangguk dengan wajah yang sedikit pucat, "Btw, makasih udah nawarin makanannya, Mbak. Tapi Gendis masih kenyang."

Bohong.

Aku berbohong.

Aku punya trauma terhadap makanan itu
.

"Oh, syukurlah. Mbak kira kamu kenapa-napa. Masih bisa lanjut nggak? Kalau nggak kuat, izin pulang duluan aja, Dis."

"Nggak usah, Mbak. Tinggal dikit lagi, kok, ini." Aku tersenyum, mengapresiasi kepeduliannya terhadap kondisiku.

Mbak Nuri mengangguk paham. Aku berada di kursi kerja selama kurang lebih dua jam, dan akhirnya, pekerjaanku hari ini selesai. Aku menarik napas dalam-dalam, siap untuk kembali ke rumah. Setelah berpamitan kepada beberapa rekan lain yang masih berada di kantor, aku pulang dengan mengendarai motor pribadiku.

Selama perjalanan, kepalaku masih terasa pusing karena pekerjaan hari ini yang lumayan banyak, dan juga karena makanan tadi... Ah, kepalaku semakin terasa pusing.

Labu kukus. Salah satu makanan yang kuhindari. Bukan karena rasanya, bukan. Itu semua karena satu kejadian kelam yang membuatku tidak ingin lagi memakannya.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun