Pasca gagalnya Pansus angket Mafia Pajak, kita tidak pernah sedikitpun mendengar langkah-langkah strategis & sistematis apa yang diambil oleh Demokrat dan kongsinya melalui Panja setelah mereka menolak Angket. Mereka mau mengawal, mengungkap, mendesak penuntasan Mafia pajak dengan cara apa & bagaimana?
Kita disuguhi tontonan yang semakin membuat gemas. Apakah seperti ini hasil pendidikan kader partai, hanya dipersiapkan hanya untuk berapologi, beropini, mengalihkan isyu. Yang wajib & harus diperjuangkan kader partai adalah opini publik agar kepentingan Partai dan kelompoknya selalu aman???
Berita yang menghiasi berbagai media tentang koalisi retak, Golkar PKS tidak punya malu, Golkar PKS teman koalisi tapi sering menganggu jalannya Pemerintahan, kata Gerindra ada yang berusaha menyuap, tidak ingin dijadikan alat politik Golkar. Golkar & PKS selalu tidak punya etika, tidak bermoral tidak mendukung kebijakan Pemerintah. Bah…. Mau mengungkap kasus pajak dengan hak angket dianggap tidak beretika dan tidak bermoral? Apakah Mafia pajak bagian dari program pemerintah??? Hingga instrumen angket mengungkap pajak dianggap mengganggu pemerintah.
Sebegitu bodohkah masyarakat kita, hingga para politisi mengatakan apapun kehendak mereka kita hanya disuruh manggut-manggut. Kita masyarakat diminta mengamini bahwa PKS & Golkar adalah penghianat, sedangkan kontra angket pajak Demokrat berikut pengikut & simpatisan-simpatisannya adalah kelompok yang sangat mulia, pro rakyat ingin menuntaskan mafia pajak dengan caranya. Yang mana?
Semua politisi yang kontra angket pajak, berlomba-lomba mendistorsi substansi atas tujuan apa, angket pajak perlu dibentuk.
Bahwa “Bad news is good news” menjadi alat propaganda yang efektif bagi para pemilik kepentingan. Mereka dengung-dengungkan isyu “KERETAKAN KOALISI” agar menjadi berita dan diskursus publik. Merasa kurang cukup hingar bingar, tidak seperti biasanya cuma Ruhut Poltak yang berkoar, sampai Ketua Umum Demokratpun angkat bicara agar menjadi berita yang semakin menarik dan berbobot yang ujung-ujungnya semakin menjauhkan publik dari SUSBTANSI PENUNTASAN MAFIA PAJAK?
Masyarakat akan sangat puas, menerima dengan senang hati tanpa angket bahkan tanpa panjapun, Demokrat & Pemerintah SBY beserta aparatnya bisa menunjukkan komitmennya membabat habis MAFIA PAJAK sampai keakar-akarnya. Masyarakat tidak perlu disuguhi perdebatan lagi yang tidak mutu tentang Setgab, Koalisi yang sejak awal memang dibentuk hanya untuk bagi-bagi kekuasaan.
Kontra angket Pajak telah memenangkan pertarungan…sekarang pertanyaan publik, untuk PENUNTASAN MAFIA PAJAK....KONTRA ANGKET PAJAK...MAUMU APA?