Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen

Bara dalam Pelukan Ibu

6 Oktober 2024   07:00 Diperbarui: 6 Oktober 2024   08:34 44 1
Di sebuah desa kecil yang dikelilingi oleh hutan dan hamparan ladang yang ditanam padi dan mulai menghijau, hiduplah seorang ibu bernama Nyai. Kehidupannya sederhana, rumahnya kecil, dan penghasilannya pun tak seberapa. Namun, satu hal yang tak pernah kecil dari Nyai adalah cintanya kepada kedua anaknya, Raka dan Mita. Sejak suaminya meninggal dalam sebuah kecelakaan kerja beberapa tahun lalu, Nyai sendirian menjadi tumpuan keluarga. Ia harus bekerja keras setiap hari di ladang orang, menanam padi dan memetik hasil bumi, demi memastikan anak-anaknya tetap bisa bersekolah dan makan yang cukup. Di tengah segala keterbatasan, Nyai selalu tersenyum di depan anak-anaknya. "Tidak apa-apa, Nak. Yang penting kita tetap bersama," katanya tiap kali mereka mengeluh soal makanan yang tak cukup, baju yang sudah lusuh, atau rumah yang mulai rapuh. Di balik senyum itu, Nyai menyembunyikan kekhawatiran dan lelahnya. Namun, ia selalu percaya bahwa selagi ada cinta dan usaha, apa pun bisa dilalui. Setiap pagi, sebelum matahari terbit, Nyai sudah bangun. Ia menyiapkan sarapan sederhana berupa nasi dan sayur yang ditumis dengan minyak seadanya. Sering kali, Nyai hanya makan sedikit, menyisakan lebih banyak untuk Raka dan Mita. Setelah memastikan kedua anaknya berangkat ke sekolah, Nyai pergi bekerja di ladang, di bawah terik matahari yang kadang terasa membakar kulit. Tangannya kasar, penuh luka, namun ia tak pernah mengeluh. Dalam hatinya, ia selalu berpikir, "Selama anak-anakku bahagia, tidak apa-apa."

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun