Bayangkan Anda sedang berada di satu tempat untuk meeting namun di jelang jam makan siang tak dapat meninggalkan ruangan karena jadwal sangat padat. Perut yang hanya diisi secangkir teh panas di pagi hari mulai merintih kelaparan dan Anda tak tahu mesti mencari makan kemana. Terkunci di wilayah yang sangat jarang dikunjungi, apa yang akan Anda lakukan? Membiarkan rasa lapar menyerang hingga perut berkicau sepanjang sisa meeting? Auditorium Conclave siang itu mendadak riuh ketika serombongan tukang ojek berjaket hijau dengan muka kebingungan melangkah ke dalam ruangan. Tangan kanan menenteng kantong makanan, tangan kiri sibuk menggamit gawai dan mata berkeliaran ke setiap sudut ruang. Wangi makanan merebak dari balik pembungkus ayam goreng cepat saji, ayam goreng Taliwang, pizza, sandwhich, steak, mie hingga martabak rasa durian campur aduk di udara. Pesanan siapa ini?
KEMBALI KE ARTIKEL