Selintas tak ada hal spesial yang menonjol saat melewati pagar rumah di Jl Kemang Timur No 66 ini. Layaknya rumah-rumah besar di kawasan Kemang, gerbang kayu yang menjadi pintu kedua menuju rumah utama tertutup rapat. Seorang pria berpakaian putih hitam melongokkan kepala lewat celah kecil di tengah gerbang,”
Sudah punya janji? Tunggu sebentar ya mbak.” Klik. Pintu ditutup kembali dan kami dibiarkan berdiri di halaman luar yang disesaki berduabelas orang.
KEMBALI KE ARTIKEL