Mohon tunggu...
KOMENTAR
Healthy

Etika Bersendawa dan Buang Angin di Tempat Umum

15 Maret 2012   03:28 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:02 2121 2

“Errrrrrrgggghhhhhh!” Bunyi instrumen yang dihasilkan oleh tubuh penghuni kamar sebelah membuyarkan konsentrasi di pagi hari. Bunyi yang sama kemudian dibalas permainan instrumen dengan nada yang lebih keras dari lantai bawah. Aduh, mau bikin konser bersendawa? Itulah musik alam yang hampir setiap hari dikumandangkan oleh tiga orang perempuan di sekitar saya yang sangat mengganggu. Sekali dua kali suara musiknya digabungkan dengan bunyi buangan gas dari kamar ujung. Ada apa dengan para perempuan ini, kenapa menghasilkan bunyi-bunyian yang tidak harmonis? Tadi pagi ibu yang jaga rumah tampil solo menjawab pertanyaan saya,”masuk angin Lip” disambung dengan suara “eeerrrrrggghhhhhh!”

Sendawa dan buang angin adalah reaksi alami yang dilakukan oleh tubuh mahkluk hidup (manusia dan hewan) untuk mengeluarkan gas dari dalam tubuhnya. Seorang ibu setelah menyusui bayinya, akan menegakkan kepala bayi dan menepuk-nepuk punggungnya dengan lembut. Tindakan ini bertujuan untuk membantu si bayi bersendawa agar perutnya tidak kembung karena adanya udara yang ikut terhirup saat minum susu. Setelah besar dan bertumbuh dewasa, setiap orang mempunyai caranya sendiri untuk mengeluarkan angin dari dalam tubuh yang membuat perut tidak nyaman. Bunyi yang timbul ketika bersendawa berasal dari getaran katub tenggorokan atas (upper esophageal sphincter/UES) ketika dilewati oleh gas dari lambung. Keras tidaknya bunyi yang dihasilkan tergantung dari besar kecilnya dorongan yang diberikan untuk mengeluarkan si angin agar perut lega.

Waktu kecil paman saya pernah bilang begini,”kalo kentut harus bunyi supaya tidak bau.” Benarkah demikian? Bau yang tercium saat gas yang ada di usus dibuang lewat dubur adalah bau khas belerang. Bau tidaknya gas yang dibuang tergantung dari jenis makanan yang dikonsumsi; orang yang banyak mengkonsumsi daging dan telur dapat dipastikan mengeluarkan gas belerang yang semerbak. Kalau ditambah dengan BAB yang tidak teratur, maka kotoran yang tertimbun di dalam usus ikut menyumbang dahsyatnya wangi bom yang diluncurkan dan bisa membuat orang pingsan. Kenapa ada yang bunyi dan ada yang nyeeessss aja? Bunyi yang dikeluarkan ketika buang angin dihasilkan dari getaran lubang dubur karena dorongan gas dari dalam. Besar kecilnya bunyi tergantung dari kecepatan gas dan lebar sempitnya lubang dubur yang dilalui. Semakin cepat laju gas dan semakin sempit si dubur akan menghasilkan suara buuuummmmmmbbbb!

Beberapa tips bersendawa dan buang angin:

  • Jika sudah tidak bisa ditahan dan harus dikeluarkan, bersendawa dan buang anginlah dengan “sopan” sehingga tidak mengganggu orang lain.
  • Saat bersendawa tutuplah mulut dengan tisu/sapu tangan dan minta maaf jika hal tersebut mengganggu.
  • Bila hendak buang angin, menjauhlah dari kerumunan dan perhatikan arah angin; buanglah si gas berlawanan arah datangnya angin sehingga baunya tidak terbawa ke kerumunan.
  • Jangan memaksa perut dan kerongkongan berkontraksi terlalu keras untuk mengeluarkan angin, karena bisa menimbulkan sakit.
  • Dan kalau kegiatan bersendawa dan buang angin membuat tubuh anda tidak nyaman, jangan tunda untuk memeriksakan diri ke dokter.

Saya kadang heran dengan perempuan yang bangga ketika habis buang gas,”bahhhh, besar kali bunyi kentut aku! Hahahaha.” Buang gas aja koq bangga? Bersendawa dan buang angin bermanfaat untuk kesehatan;sesuatu yang alami dan wajar jika dilakukan di tempat yang tepat dengan cara yang benar. Sayangnya, tidak semua orang paham etiket bersendawa di tempat umum agar tidak mengganggu orang di sekitarnya.[oli3ve]

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun