Tadi siang tanpa janjian bertemu dengan seorang teman kost di rumah sakit hingga asik membahas seputar tetangga kamar yang oleh semua penghuni kost didiagnosa jiwanya terganggu. Dikarenakan orangnya menarik diri dari pergaulan anak kost, yang bersangkutan sering menjadi bahan obrolan terutama perkembangan keanehan yang secara sengaja atau tidak sengaja diperlihatkan. Mungkin dia mengidap achluophobia (takut kegelapan) sehingga seringkali aktifitas pribadinya di dalam kamar mandi terlihat dengan jelas karena pintu dibuka lebar-lebar.
Oleh sebagian dari kita sudah tidak mau peduli dengan kelakuannya selama tidak mengganggu kehidupan kita karena segala nasehat sudah tidak ditanggapi. Walau sering makanan yang disimpan di lemari pendingin ataupun makanan yang dimaksudkan untuk dimakan beramai-ramai dihabiskan tanpa rasa bersalah. Masih berusaha untuk menjaga toleransi dan menghindari perseteruan akhirnya makanan yang disimpan di kulkas diberi label agar tidak disentuh. Kalaupun ingin berbagi makanan maka yang punya makanan mengeluarkannya saat penghuni berkumpul di ruang tv; yang mana hal ini sangat dihindari oleh si stress.
Dari hasil obrolan di depan ruang tunggu dokter, sudah tidak diragukan lagi tetangga kamar itu bukan sekedar stress ringan tapi lebih mengarah ke depresi berat. Hal ini pernah diungkapkan oleh salah satu penghuni yang biasanya berangkat kerja agak siang beberapa waktu lalu berdasarkan hasil survey kecil-kecilan. Berikut adalah hasil pengamatan dan informasi yang terkumpul dari semua penghuni rumah mengapa yang bersangkutan divonis depresi. Dengan memperhatikan gejala yang ditunjukkan serta membaca artiket di sini antara lain :
- sudah berbulan-bulan tidak terlihat berangkat bekerja
- memiliki kesulitan finansial karena tidak mempunyai pemasukan
- tidak pernah bangun pagi, lebih sering mengurung diri di kamar dan tidak mau bergaul
- suka mempertontonkan barang pribadi yang seharusnya tidak menjadi konsumsi publik meskipun itu ke sesama jenis
- selalu kalap jika melihat makanan di depan mata dan dengan pede-nya mengambil kesimpulan boleh dimakan bahkan dihabiskan sendiri karena diletakkan di tempat terbuka tanpa permisi ke pemiliknya (terutama makanan berbau coklat)
- tidak memiliki teman karena tidak ada yang mau berteman dekat dengannya
- menganggap orang yang memberi nasehat sebagai orang yang sok tahu dan tidak mau mengerti dirinya
- tidak berani untuk berkomunikasi langsung dengan penghuni lain kecuali satu orang yang masih dianggap “teman” sehingga selalu menuliskannya di board (bahkan pernah adu tulisan dengan saudara ibu kost lewat papan tulis)
Anehnya sudah tidak bekerja, tidak punya teman tapi sombong dan angkuhnya minta ampun. Muka tetap mendongak tak pernah tersenyum sehingga kelihatan lebih tua jika dibanding dengan orang yang berusia di atasnya.
Bukannya tidak peduli atau tidak mau menolong sesama jika kita cuekin, karena permasalahannya yang bersangkutan tidak merasa mempunyai masalah apalagi sakit kejiwaan yang sehingga perlu bantuan. [oli3ve]