Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Belanja Handphone Bak Beli Kacang Goreng

14 Juni 2011   19:51 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:30 467 1

Pk 12 siang antrian di stand Nexian Indonesia Cellular Show (ICS) 2011 yang dibagi 2 (dua) lajur : pembelian tunai dan pembelian kredit sudah mengular, terlebih pada lajur kredit. 30 (tiga puluh) menit mengantri posisi berdiri tidak bergeser sedikit pun, ternyata lampu di bagian transaksi mati sehingga kegiatan pembelian secara kredit terganggu. Mengantisipasi keadaan, beberapa petugas dari Nexian membagikan kursi plastik, minuman mineral dan permen kepada pengunjung serta tak lupa meminta pengunjung bersabar karena aliran listrik terputus. Para SPG sigap mendekati satu per satu pengantri menanyakan produk apa yang akan dibeli, mencatatnya di secarik kertas kemudian diberikan kepada yang antri. Kertas bertuliskan tipe barang yang hendak dibeli yang ternyata menjadi bahan acuan untuk petugas di depan dalam menyiapkan stok. Ada ketentuan untuk pembelian dengan kredit menggunakan sistem satu barang satu kartu, artinya pengguna kartu kredit hanya boleh melakukan satu kali transaksi dengan kartu kredit yang berlaku untuk satu jenis barang saja. Setelah negoisasi kecil-kecilan dengan Nova salah seorang SPG, saya bisa mendapatkan 2 (dua) carik kertas pesanan dengan harapan bisa transaksi cukup dengan satu kartu saja. Walau diseling terputusnya aliran listrik sampai 2x, pengunjung tetap tertib dalam lajur antrian dengan kesibukan masing-masing : ada yang asik menikmati cemilan, main game, bercengkerama dengan yang duduk di samping kiri/kanan, baca brosur/majalah atau ngobrol dengan teman yang menunggu di luar pembatas antrian.

Ajaib, baru kali ini rela dan bersabar antri 4 (empat) jam demi membeli sebuah handphone (HP). Biasanya jika melihat antrian cukup panjang akan memilih menjauh dan mencari alternative yang lain, ini malah betah berlama-lama. Bukan terpesona promo mbak-mbak SPG karena mereka sama sekali tidak melihat saya sebagai target potensial hehehe. Bukan juga penggemar gadget karena selama ini penggantian HP dilakukan ketika terjadi kecelakaan seperti kecebur ke toilet, HP sekarat karena tombol macet tidak bisa dipencet lagi atau kapasitas penyimpanan sudah tidak mendukung.

Selama menunggu giliran untuk bertransaksi, saya iseng memperhatikan kelakuan para pemburu HP yang mengantri di stand Nexian dan membaginya menjadi 4 (empat) kelompok besar yaitu :

- Trader atau pedagang

Datang berombongan dari engkoh, enchik, anaknya si engkoh, saudaranya dan para pegawainya semua ikut dalam antrian dan melakukan transaksi lebih dari satu kali. Walau ada pembatasan pembelian, tapi mereka dengan bebas menggesek kartu kredit secara berulang. Caranya? Antriannya di selang seling dengan pembeli lainnya, setelah transaksi pertama kartu kredit akan diberikan kepada pengantri selanjutnya bisa saudaranya, anaknya atau pegawainya. Pada saat mereka sudah sampai di meja kasir, barulah si empunya kartu (engkoh atau enchik-nya) maju untuk membubuhkan tanda tangan di slip pembelian. Maka sistem pembelian satu barang satu kartu pun menjadi rancu, karena kelompok ini bisa berkali-kali melakukan transaksi dan membawa pulang HP berbagai tipe dalam tas dan kardus besar untuk dijual kembali di toko. Belanja HP bak beli kacang goreng ya? [caption id="attachment_116590" align="aligncenter" width="550" caption="Transaksi di stand Nexian ICS 2011"][/caption] - Gadget Mania

Mereka yang mengikuti perkembangan gadget dan berburu produk keluaran terbaru. Seorang ibu dengan penampilan sederhana betah mengantri selama berjam-jam asik membahas dan membandingkan fitur-fitur produk keluaran Nexian yang terdapat di brosur dengan seorang bapak yang duduk di sebelahnya. Tak kalah seru 2 (dua) orang lelaki yang berada lima deret dari kursi saya, yang seorang asik bermain dengan Samsung Tab di tangannya sambil sesekali melirik ke teman di sebelahnya yang mencoba NexianTab Genius yang dipinjamkan oleh mbak SPG. Saat transaksi si ibu membeli tablet untuk anaknya demikian juga kedua laki-laki tadi membawa pulang 2 (dua) buah tablet terbaru dari Nexian.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun