Harapan kalangan intelijen agar Rancangan Undang-Undang Intelijen Negara lolos di Senayan, sudah lama terdengar seperti desah rindu seruling kembali ke dekapan rumpun bambu. Tapi situasi dalam lima bulan terakhir, khususnya sejak draft memasuki pembahasan serius di DPR per Maret 2011, memaksa mereka menggali lubang pertahanan yang dalam.