Mata Suwarno berkunang-kunang. Dia tak lagi bertenaga meski hanya untuk mengangkat kakinya. Suwarno menggeser badannya dengan susah payah demi bersandar ke tempat yang sekiranya tidak terlihat oleh serdadu berseragam coklat yang mondar-mandir di sepanjang waktu.
KEMBALI KE ARTIKEL