Indikator apa sih yang membuat Solo jadi menyandang predikat sebagai kota ternyaman?
Ada beberapa indikator kelayakan hidup yang menjadi penilaian di sini, di antaranya:Â ketercukupan pangan, fasilitas peribadatan, pengelolaan air bersih, fasilitas pendidikan, fasilitas kesehatan, transportasi, keagamaan, hingga tingkat keselamatan kota. Dari berbagai indikator tersebut, Solo memiliki indeks tertinggi untuk suatu kota dinilai sebagai tempat yang nyaman.
Selain itu, Solo ternyata juga masuk dalam 7 kota untuk pensiunan di Indonesia karena kenyamanannya. Wuih, kenapa?
Selain memiliki biaya hidup yang relatif murah, Solo (dan daerah-daerah di sekitarnya) juga memiliki beragam jenis hiburan dan tujuan wisata, posisi geografis yang strategis, serta fasilitas transportasi dan kesehatan yang sangat memadai. Ini tentu menjadi nilai plus-plus bagi para pensiunan yang ingin menikmati kenyamanan dan ketenangan hidup.
Dibandingkan kota-kota besar lainnya, Solo relatif tidak (atau belum) macet, masih memiliki relasi/ikatan sosial yang baik dalam masyarakatnya, memiliki sistem pendidikan yang cukup baik dan tertata, memiliki nilai-nilai budaya dan tradisi yang cukup terpelihara, serta mempunyai infrastruktur yang baik dan memadai. Jalan tol kemudian makin membuat Solo menjadi kota destinasi yang mudah diakses dari berbagai daerah di pulau Jawa.
Meski bukan kota metropolitan, tetapi jangan salah. Solo bisa dikatakan sudah memiliki segala sarana prasarana yang maju dan modern dalam era digital ini. Tidak heran jika kota ini kemudian juga masuk dalam deretan 10 besar smart city di Indonesia, meski masih tetap perlu mendapat banyak pengembangan ke depan.
Â
Dari segi geografis, Solo juga beruntung karena dekat atau dikelilingi oleh wilayah-wilayah pertanian dan perkebunan subur. Berlokasi di dekat gunung Lawu serta diapit oleh dua sungai besar, membuat kota Solo memiliki tabungan air yang cukup banyak di dalam tanah sehingga membuatnya jarang memiliki masalah kekeringan air.Â