Kesehatan reproduksi pada remaja adalah suatu kondisi sehat yang menyangkut sistem, fungsi dan proses reproduksi yang dimiliki oleh remaja, pengertian sehat disini tidak semata-mata bebas penyakit atau bebas dari kecacatan namun juga sehat secara mental serta sosial kultural. Namun pada kenyataannya remaja masih menghadapi kendala kebijakan dan hukum dalam mengakses jenis pelayanan kesehatan reproduksi ini. Hasil survei dari Komisi Nasional Perlindungan Anak terhadap 4.500 remaja di 12 kota besar di Indonesia tahun 2007 menunjukkan 97% dari responden pernah menonton film porno, 93,7% pernah ciuman, petting, dan oral seks, serta 62,7% remaja yang duduk di bangku SMP pernah berhubungan intim, dan 21,2% siswi pernah menggugurkan kandungan. penyebab permasalahan kesehatan remaja juga dapat terjadi karena kurangnya akses pelayanan kesehatan remaja, yang meliputi tidak adanya fasilitas, remaja tidak tahu jika dirinya bermasalah, remaja tidak tahu ada fasilitas, remaja tahu tapi tidak terakses (waktu, biaya, dating harus dengan orang tua), remaja tahu ada akses tapi tidak mau (waktu tunggu lama, petugas tidak friendly). (Sari et al., 2017)
KEMBALI KE ARTIKEL