Mohon tunggu...
KOMENTAR
Politik Artikel Utama

Dilema Subsidi BBM, Rakyatlah Taruhannya

29 Maret 2015   22:42 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:49 84 0

Setelah turun kini naik lagi. BBM menjelma menjadi barang kebutuhan pokok yang semakin fleksibel mengikuti perkembangan harga minyak dunia. Dampaknya tak sepele, mulai dari harga sepiring nasi di warung tegal, hingga harga kebutuhan pokok di supermarket ikut terkerek dengan kenaikan harga BBM. Kebijakan ini memang langkah berani yang diambil oleh Pemerintahan Jokowi-JK untuk “menggeser” pos APBN yang semula digunakan untuk subsidi BBM, kini dialihkan menjadi dana belanja publik yang menurut pemerintah perlu lebih diprioritaskan. Siapa taruhannya? Tentu rakyat adalah jawabannya. Berhasil tidaknya pengalihan pos APBN ini ke depan, rakyatlah yang akan menjadi taruhan terbesarnya. Jika berhasil, rakyat akan merasakan pelayanan pendidikan, kesehatan dan berbagai sarana publik yang lebih baik ke depannya. Namun jika gagal, rakyat pulalah yang harus siap tercekik karena semakin mahalnya berbagai kebutuhan pokok seiring dengan naiknya harga minyak dunia.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun