Salah satu konflik paling rumit dan mengerikan di abad ke-21 adalah konflik Suriah. Konflik ini, yang bermula sebagai bagian dari Arab Spring pada tahun 2011, berkembang menjadi perang saudara yang melibatkan berbagai pihak di dalam negeri, regional, dan internasional. Krisis Suriah tidak hanya menyebabkan banyak korban jiwa, tetapi juga telah mengubah cara geopolitik Timur Tengah berjalan. Krisis Suriah bermula dari demonstrasi damai yang dilakukan oleh rakyat pada tahun 2011 yang menuntut penghormatan terhadap hak asasi manusia, reformasi politik, dan pengunduran diri Presiden Bashar al-Assad. Pemerintah menanggapi protes ini dengan kejam, yang mengarah pada konflik yang berakhir dalam perang saudara. Banyak pihak di dalam negeri berpartisipasi dalam konflik Suriah, seperti pemerintah Assad, oposisi moderat, kelompok Islam radikal seperti ISIS, dan milisi Kurdi. Karena fragmentasi ini, upaya penyelesaian konflik menjadi lebih sulit dan kekosongan kekuasaan muncul di berbagai wilayah. Â Â Meskipun konflik ini pada awalnya bersifat politik, dinamika sektarian (Sunni-Syiah), etnis (Kurdi-Arab), dan kepentingan atas sumber daya strategis seperti minyak dan air memperumit situasi.Â
KEMBALI KE ARTIKEL