2006 merupakan tahun dimana
Twitter masuk ke Indonesia. Kala itu saya masih duduk di bangku SMP. Ketika teman-teman saya sedang membahas mengenai pengalaman mereka
Twitter-an, saya cuma bisa diam dan mendengarkan karena ponsel saya ketika itu adalah Nokia dengan
keypad bar-nya dan belum terkoneksi dengan internet. Tiga belas tahun kemudian, 2019, saya membuat akun
Twitter yang hampir tidak pernah saya gunakan. Beberapa kali saya mendengar bahwa
Twitter itu toksik. Awalnya saya bingung, mengapa mereka mengatakan hal demikian? Tapi kemudian saya paham ketika pada tahun ini, 2021, saya mulai "main"
Twitter.
KEMBALI KE ARTIKEL