Padahal bukankah yang kita lakukan terang terbuka. Kita ikut pesta demokrasi dan mensosialisasikan kebenaran yang kita yakini. Kalau toh ternyata tidak laku, sepanjang masih mencapai ambang batas, kita masih berhak untuk bermimpi itu. Sementara si pendengki berupaya untuk memutilasi mimpi itu. Dengan segala rekaya dayanya disusunlah sebuah rencana, dimana eksekusi bagi fundamentalis akan dilakukan melalui sang penguasa tertinggi ini. Sudah pernah dilakukan sebelumnya di Mesir. Rakyat hanyalah menjadi bahan legalisasi saja, yang berkuasa punya agenda yang terselubung, yang baru terbuka ketika masanya tiba. Dan si pendengki sedang bahu membahu agar rencananya tersusun rapi....
Harapanku , makar mereka akan porak poranda. Karena sekasar apapun tuduhan mereka. Islam adalah Rahmatan Lil Alamain tak peduli seberapa nyawa yang harus melayang. Harapanku semoga Prabowo menjadi presiden, terus terang karena pendukungnya lah yang bisa mewujudkan mimpiku (Pendukung fundamentalis kata si pendengki). Terus kalau pun ini tak tercapai ya woles saja... moga-moga saja kalau tetangga sebelah jadi presiden gak bakalan jadi pengejar islam yang fundamentalis kayak di mesir ngikutin saran-saran pendukungnya yang sebagian kentara anti Islam. Pendukung yang sok ngerti tentang Islam ... bilang Islam rahmatan lil alamin , padahal maksudnya Islam yang mandul yang cukup membawa ketenangan berada di masjid. Yang lain di bilang Fundamentalis karena mengganggu kemaksiatan yang dilakukan... Pedukung yang semakin demam menunggu saat pencoblosan tiba.
Kita semua hanya mencoba. Mungkin kenyataan tak sesuai dengan keinginan. Tapi mencoba untuk mewujudkan agar keinginan menjadi kenyataan adalah ikhtiar yang abadi.