Pilgub Jawa Tengah ternyata tidak laku sebagai bahan omongan. Masyarakat melihat tidak adanya korelasi antara gubernur dengan kemajuan daerah. Siapapun gubernurnya, masyarakat merasa tidak mendapatkan solusi untuk masalah yang dihadapinya. Alih-alih memberikan wacana terbaik kepada masyarakat. Cagub dan Cawagub malah sibuk mencitrakan diri di media massa dan berlomba-lomba mengenalkan diri mereka pada tokoh-tokoh masyarat.
Untuk menarik hati masyarakat, pasangan cagub dan cawagub mesti pintar memilih jualan. Pendidikan dan kesehatan gratis sudah basi untuk dijual. Masyarakat butuh yang lebih nyata dan bernilai. Solusi cerdas dan cepat tanggap mutlak diberikan untuk setiap masalah. Jangan sampai masyarakat mengeluh berbulan - bulan, jalanan tetap saja bolong. Hama tanaman seolah tak pernah jera menghantui petani. Pendangkalan sungai dan waduk semakin menjadi.
Tiga pasang cagub dan cawagub tidak memiliki daya magnet seperti halnya Jokowi. Tinggal tunggu waktunya, apakah pilgub Jawa Tengah akan senasib dengan pilgub Jabar dan Sumut. Akankah menjadi pilgub ORA PAYU....