Mohon tunggu...
KOMENTAR
Raket Pilihan

Indonesia di Pusaran All England

16 Maret 2022   15:31 Diperbarui: 17 Maret 2022   08:53 286 19
All England Open Championship adalah turnamen bulu tangkis tertua di dunia.Turnamen ini merupakan salah satu kompetisi terbesar di dunia yang diadakan setiap tahun sekali.

Dalam sejarahnya, hanya ada dua peristiwa yang menghalangi terselenggaranya kompetisi ini, yaitu perang dunia I dari tahun 1915 -- 1919 dan perang dunia II dari tahun 1940 -- 1946.

Dirangkum dari Badmintonfamly.com dan Allenglandbadminton.com, turnamen ini pertama kali digelar di Guildford pada 4 April 1898.

Setelah gelaran pertamanya, tahun berikutnya yaitu 1899 turnamen ini dibuka untuk gelar kejuaraan.

Pada tiga tahun pertamanya turnamen ini masih bernama Open English Championship. Barulah pada tahun 1902 berubah nama menjadi The All England Championship atau yang kita kenal sekarang dengan nama All England.

Tahun pertama, hanya menggelar 3 nomor yaitu ganda putra, ganda putri, dan ganda campuran. Tahun berikutnya baru mulai ada tunggal putra dan tunggal putri.

Pada paruh pertama abad 20, para pemain Inggris mendominasi trofi yang diperebutkan. Namun setelahnya, mulai berkurang atau menurun.

Di Guildford pulalah All England sebagai turnamen terbuka digelar di tahun 1968. Akan tetapi sampai tahun 1977, All England masih menjadi kejuaraan bulu tangkis dunia secara tidak resmi. Namun di tahun yang sama, Federasi Bulutangkis Internasional menjadikannya sebagai ajang resmi bulu tangkis.

All England mendapat gelar Super Series-nya dari BWF tahun 2007 dan baru di-update statusnya menjadi satu dari lima turnamen Super Series Premier tahun 2011.

Lalu, bagaimana kiprah Indonesia di ajang bergengsi ini?

Indonesia baru pertama kali mengikuti ajang All England tahun 1959 dari kategori tunggal putra (Men single) dengan atletnya yang bernama Tan Joe Hok.

Namun itu tidak berarti Indonesia tidak mampu bersaing di turnamen tersebut. Buktinya Rudi Hartono mampu merebut trofi bergengsi kategori tunggal putra selama tujuh tahun secara beruntun mulak dari tahun 1968 sampai dengan 1974. Di tahun 1968, Indonesia juga merebut satu trofi lagi dari cabang ganda putri Minarni Sudaryanto/Retno Koestijah.

Dalam empat edisi terakhir  Indonesia tidak pernah absen mempersembahkan gelar. Pada tahun 2017 dan 2018, ganda putra kita Markus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo mempersembahkan trofi untuk Indonesia. Di tahun 2019, ganda putra Mohammad Ahsan/Hendra  Setiawan juga mempersembahkan trofi untuk merah putih.

Sedangkan tahun 2020, trofi dipersembahkan dari ganda campuran kita, yaitu Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti.

Sebagaimana kita tahu bersama pandemi covid-19 yang mulai melanda dunia akhir 2019 dan awal 2020, membawa dampak di segala bidang. Tahun 2021 pada pegelaran turnamen All England, tim Indonesia harus merasakan pil pahit dari pandemi ini.

Setelah persiapan yang matang, tim Indonesia yang telah tiba di Birmingham diharuskan oleh otoritas kesehatan Inggris untuk karantina selama 10 hari.

Lebih dari pada itu tim Indonesia diharuskan pula mundur dari turnamen oleh BWF World Tour Super 1000 sebab 20 dari 24 anggota menerima surat elektronik dari otoritas kesehatan Inggris (NHS) yang mengabarkan bahwa satu penumpang dalam pesawat yang mereka tumpangi dari Instambul ke Birmingham dinyatakan positif covid-19.

Tim dari Indonesia diwajibkan isolasi mandiri mulai dari 13 -23 Maret 2021 walaupun dari hasil tes covid-19 semua mereka dinyatakan negatif.

Kasus ini jelas mengguncang komunitas bulu tangkis di seluruh dunia dan terlebih tim kita dan jutaan pendukung dan penggemar bulu tangkis di Indonesia. Kekecewaan, frustasi, dan kemarahan sudah pasti.

Kita perlu belajar dari kasus ini agar tidak keteledoran lagi.

Sebanyak 15 wakil Indonesia akan dan sedang berjuang meraih gelar di turnamen bulu tangkis bergengsi ini.

Sesuai jadwal, maka turnamen ini akan berlangsung hari ini, Rabu 16 Maret sampai dengan 20 Maret 2022.

Semua latihan dan persiapan sudah dilakukan jauh-jauh hari. Manajer tim Rionny Mainaky mengungkapkan kondisi Kevin Sanjaya dkk dalam keadaan sangat baik. Tim kita ini pun telah tiba di Inggris dan bersiap-siap untuk mulai bertanding sesuai dengan jadwal.

Mainaky menargetkan setidaknya satu gelar juara harus direbut wakil Indonesia dalam All England 2022 ini.

"Saya memasang target, tahun ini harus ada wakil Indonesia yang juara. Soal mana gelar bisa diraih, setidaknya dari tunggal putra, ganda putra, atau ganda putri," kata Mainaky sebagaimana dilansir Suara.com.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun