Proses demokrasi di negeri ini sedang mengarah kepada titik kemunduran. Setelah Pilpres di tahun 2014 berakhir, para kelompok yang kontra terhadap pasangan Jokowi-Jusuf Kalla tidak berhenti begitu saja. Mereka terus melakukan "kampanye hitam" dengan menyebarkan berbagai isu-isu yang kebenarannya sangat tidak jelas. Puncaknya ialah pada pemilihan Gubernur DKI Jakarta yang baru berakhir beberapa bulan yang lalu. Isu-isu anti terhadap kaum non-muslim kembali menyeruak dan semakin diperparah dengan kasus penistaan agama yang dituduhkan kepada Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang pada saat itu menjadi calon petahana berdampingan dengan Djarot sebagai wakil gubernurnya. Munculnya kembali ajakan agar tidak memilih pemimpin yang berbeda agama kembali memanas.
KEMBALI KE ARTIKEL