Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen Artikel Utama

Robohnya Dapur Biduan Dangdut

29 Maret 2015   14:29 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:50 243 1
Hari masih siang, pukul setengah dua belas namun suasana perkampungan sangat sepi. Tak ada orang-orang yang berkumpul di depan rumahnya sembari bicara sana-sini mengisi hari. Sudah sedari pagi hujan turun, Andi pun tidak sempat berangkat sekolah. Kondisinya masih kurang sehat. Flu dan demam ringan, sehingga neneknya melarang dia sekolah. Ibunya masih terlelap dalam kamar, tidak seperti biasanya jam 4 subuh baru pulang saat pengeras suara di masjid mengalunkan ayat-ayat kitab suci umat Islam.

Andi mengintip dari balik jendela, dilihatnya hujan masih saja turun. Meski sudah agak reda namun masih saja membuat anak manusia bersemubunyi di dalam rumah. Neneknya asik menonton TV, melihat gosip-gosip artis Indonesia. Dari perceraian sampai kematian. Semua dikemas secara dramatis kadang juga menabrak aturan sana-sini. Namun perempuan tua itu tak mengerti, yang penting dirinya mendapatkan tontonan dalam kesehariaannya. Sedangkan ibunya masih terbaring di atas ranjang, memakai daster secukupnya dia telentang kelelahan. Andi tak pernah mengerti apa yang terjadi setiap harinya.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun