Hari itu hari Sabtu sore di Universitas Paramadina, Jakarta. Beberapa mahasiswa masih di kampus, sibuk dengan kegiatan masing-masing. Beberapa mahasiswa tampak menghabiskan waktu usai kelas terakhir, beberapa yang lain asik mengobrol di lobby. Di sudut lobby tampak pula beberapa mahasiswa sibuk dengan spanduk bertuliskan “Solidaritas untuk Merapi.” Sementara itu lorong pun tidak kalah hiruk pikuk oleh mahasiswa yang mengantri sholat di mushola. Yang saya sebut mushola ini adalah sebuah ruangan berukuran4 × 5 meter yang dibagi menjadi dua area, area depan untuk laki-laki dan sisi belakang untuk perempuan. Ruangan ini dapat memuat 40 orang pada saat yang sama.