Pemasangan teknologi "Smart Hydroplant" memakan waktu 12 hari, dimulai pada 30 November hingga 21 Desember 2024. Proses awal dimulai dengan survei lokasi untuk menentukan area yang paling membutuhkan teknologi ini. Selanjutnya, mahasiswa berdiskusi dengan warga untuk memastikan sistem yang diterapkan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dan mudah dioperasikan. Tahap instalasi melibatkan pemasangan pipa sepanjang 4,5 meter yang diarahkan ke taman warga. Pipa ini dihubungkan ke sumber air menggunakan pompa yang dikendalikan melalui saklar otomatis. Sistem juga dilengkapi dengan filter berlapis untuk menyaring kotoran seperti daun, pasir, dan bahan kimia, sehingga air yang digunakan tetap aman bagi tanaman. Setelah instalasi selesai, mahasiswa melakukan pengujian untuk memastikan seluruh komponen bekerja dengan baik. Hasilnya menunjukkan bahwa air dapat mengalir merata tanpa kebocoran, bahkan hingga area yang sulit dijangkau.
Penggunaan "Smart Hydroplant" memberikan dampak signifikan bagi warga Desa Medokan Semampir. Teknologi ini terbukti mampu mengurangi penggunaan air hingga 30% dibandingkan metode penyiraman manual. Tanaman yang sebelumnya layu kini tumbuh lebih subur, memberikan suasana yang lebih hijau dan menyegarkan di lingkungan desa. Selain manfaat ekologis, inovasi ini juga memberikan kemudahan bagi warga karena mereka tidak lagi harus menyiram tanaman secara manual setiap hari. Waktu dan tenaga yang sebelumnya dihabiskan untuk kegiatan tersebut kini dapat dialihkan untuk aktivitas lain yang lebih produktif. Lebih dari itu, keberadaan "Smart Hydroplant" juga mendorong peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan. Dengan memanfaatkan bahan alami dalam sistem filtrasi, teknologi ini membuktikan bahwa inovasi modern dapat berjalan selaras dengan prinsip-prinsip keberlanjutan. Inspirasi untuk Masa Depan yang Berkelanjutan Inovasi "Smart Hydroplant" tidak hanya menjadi solusi teknis untuk permasalahan penyiraman tanaman, tetapi juga simbol kolaborasi yang sukses antara akademisi dan masyarakat. Mahasiswa KKN Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya membuktikan bahwa dengan kreativitas dan kerja sama, permasalahan di tingkat lokal dapat diatasi secara efektif, sekaligus memberikan dampak jangka panjang. Keberhasilan proyek ini diharapkan dapat menginspirasi masyarakat di desa lain untuk mengadopsi teknologi serupa, sehingga upaya pelestarian lingkungan dapat terus ditingkatkan. Dengan teknologi yang tepat guna seperti "Smart Hydroplant," masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan bukanlah sekadar harapan, tetapi sesuatu yang dapat diwujudkan bersama.