Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen Artikel Utama

[mirror] Menunggu

12 Desember 2011   04:58 Diperbarui: 6 Juli 2015   04:13 791 12

Oleh Odi Shalahuddin (25)

Malam. Tiada lampu jalanan. Purnama terganggu cuaca. Awan hitam bergerak, berputar, tiada berarah. Dimainkan angin langit yang gundah barangkali. Sesekali, bulan mengintip di selanya. Tertelan kembali oleh awan-awan itu.

Suara gemericik air yang mengalir tenang. Terdengar, tapi tak bisa terpandang mata. Di atas jembatan, di tengah, aku bersandar pada pagar besinya. Sesekali menoleh ke arah kiri dan kanan. Kadang berbalik, memandang sungai di bawahnya berusaha menembus kegelapan agar bisa menyaksikan ruang-ruang bawah. Air. Batu kali. Berbenturan. Barangkali sampah-sampah menyatu di dalamnya.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun