Senja itu udara diliputi mendung. Tak ada angin bertiup sepoi-sepoi basah. Yang ada desiran angin puyuh. Menerbangkan rumput kering menumbangkan ranting-ranting lapuk. Pada saat demikian, biasanya orang enggan ke luar rumah. Lebih enak tidur menekuk kaki memeluk guling. Atau tiduran berselimut bulu domba (jika punya). Tapi tidak demikian halnya dengan Raden Antarja, si putra Bima yang sulung ini. Dia baru saja lulus dari pendidikan militer yang maha dahsyat. Hasil gemblengan kakeknya sendiri Prof. Antaboga yang punya istana di bawah tanah.