Kenangan masa kecil yang samar-samar berusaha aku mengerti
Aku masih balita, dan tidak mengerti kenapa Papieku tidak seperti ayah teman-temanku
Papie seperti selalu ketakutan bila ada tentara atau polisi yang mampir ke tokoku
Papie tidak mau toko kami menjadi besar, karena akan mengundang aparat datang (ini alasannya)
Papie tidak suka terlibat dalam kehidupan sosial
Papie seperti orang yang apatis
Kwok lauzie, itu panggilan mantan murid-muridnya untuk papieku
Aku memaknainya sebagai kebanggaan, tapi tidak untuk papie
Papie seperti tertekan mendapat sapaan itu
Kata orang, Papie jago bahasa Inggris, tapi enggan ketika aku minta beliau mengajari aku
Ada luka yang beliau simpan, yang aku baru tahu ketika sudah beranjak dewasa
Papie, di awal tahun 1960an, diminta untuk mengajar di sekolah Tionghoa di kota kecil kami
Bukan karena Papie lulusan sekolah guru, bukan juga karena beliau anggota organisasi yang menaungi sekolah tersebut (nama organisasi itu BAPERKI - aku tidak tahu kepanjangannya)
Papie bisa bahasa Inggris - ketrampilan yang sangat langka pada waktu itu, dan diminta untuk mengajar
HANYA ITU!!!
Tetapi, ketika peristiwa G-30-S PKI meletus, organisasi sekolah itu dicap sebagai underbow PKI
Semua yang terlibat di dalamnya ditangkap dan diinterogasi, juga Papieku
Memang Papie tidak dipenjara, karena tidak terbukti terlibat dalam organisasi
Papie cuma dikenai wajib lapor
Aku tidak tahu proses interogasi yang terjadi, tidak ada yang membicarakannya di rumah kami
Tetapi trauma itu mengikuti hidup Papie sampai beliau melepas napasnya di bumi
Untung lingkungan kami tidak ada yang mengasingkan kami, mereka semua mengerti
Tetapi huruf OT di KTP Papie, adalah cap yang harus disandang sampai beberapa tahun
Aku tidak tahu apa itu PKI selain di pelajaran sejarah yang aku pelajari dari SD sampai SMA
Aku cuma menyaksikan dan merasakan luka yang dalam dari orang-orang yang terkena salah dakwaan atau korban fitnah
Semoga dengan berjalannya waktu, luka itu bisa diobati
Semoga tidak ada lagi korban-korban salah stigma di Bumi Pertiwi ini
( Untuk Papie, semoga Papie bahagia di Sana, ... Papie, kami bangga dikenal sebagai anak-anak KWOK LAUZIE)